Pilihan bahasa pemrograman di kalangan developer Asia dipengaruhi oleh tren industri lokal, kebutuhan pasar kerja, dan dominasi platform teknologi tertentu. Meskipun bahasa global seperti Python dan JavaScript tetap populer, bahasa yang mendukung pengembangan aplikasi seluler dan gaming sangat diminati.
Python sangat populer di Asia untuk data science, machine learning, dan pengembangan Kecerdasan Buatan (AI) karena komunitasnya yang besar dan kemudahan penggunaannya. JavaScript dan kerangka kerjanya (seperti React) mendominasi pengembangan web dan aplikasi Super-App.
Tingginya permintaan untuk mobile developer di Asia Tenggara mendorong tingginya permintaan akan bahasa seperti Kotlin (untuk Android) dan Swift (untuk iOS). Selain itu, developer di Tiongkok seringkali harus menguasai bahasa atau framework spesifik ekosistem lokal.
Tren ini menunjukkan bahwa developer Asia adalah pragmatis yang memilih bahasa berdasarkan permintaan pasar dan peluang gaji. Institusi pendidikan tinggi dan platform coding perlu beradaptasi untuk memastikan kurikulum mereka sejalan dengan kebutuhan industri.
Developer Asia memilih bahasa pemrograman berdasarkan kebutuhan pasar: Python untuk AI dan data science, JavaScript untuk web, dan Kotlin/Swift untuk pengembangan aplikasi seluler, mencerminkan pragmatisme dalam memenuhi permintaan industri.

