Motor Axial Flux dan Kepadatan Daya EV Generasi Berikutnya

Motor Axial Flux dan Kepadatan Daya EV Generasi Berikutnya

Oxford – Di balik mesin mobil listrik (powertrain) saat ini yang didominasi oleh motor Radial Flux (di mana medan magnet mengalir tegak lurus terhadap poros), teknologi Axial Flux (di mana medan magnet mengalir sejajar dengan poros) muncul sebagai pengubah permainan untuk kendaraan listrik berperforma tinggi dan super efisien. Motor Axial Flux menjanjikan motor yang lebih kecil, lebih ringan, dan lebih padat daya daripada rekan radial flux mereka.

Motor Radial Flux telah menjadi standar industri karena kemudahan manufaktur. Namun, motor Axial Flux (kadang-kadang disebut motor pancake) menempatkan magnetnya di sisi rotor seperti cakram. Konfigurasi ini memungkinkan motor untuk menghasilkan torsi yang jauh lebih tinggi pada kecepatan rendah dan memiliki kepadatan daya (power density) yang superior.

Keuntungan Axial Flux sangat penting untuk EV modern. Karena ukurannya yang lebih tipis dan lebih ringan, motor ini ideal untuk integrasi di dalam roda atau langsung pada gandar (axle), yang mengoptimalkan tata letak ruang (packaging) kendaraan. Pengurangan bobot secara langsung meningkatkan efisiensi jangkauan EV. Untuk mobil sport listrik, kepadatan torsi yang tinggi memberikan akselerasi instan yang menakjubkan.

Produsen EV premium dan startup perfoma memimpin dalam adopsi motor Axial Flux. Tantangan utama adalah manufaktur dan pendinginan. Desain yang padat membuatnya sulit untuk menghilangkan panas secara efektif, dan kerumitan merakit pancake magnet membutuhkan proses produksi yang presisi. Namun, investasi besar dalam robotika dan teknik perakitan otomatis sedang memecahkan masalah ini.

Motor Axial Flux adalah masa depan powertrain EV di mana bobot dan ruang sangat diutamakan. Ini mengubah motor dari komponen besar menjadi komponen tipis dan ringan yang dapat dengan mudah diintegrasikan ke dalam arsitektur kendaraan, memaksimalkan ruang kabin dan efisiensi listrik EV generasi berikutnya.